Laman

Selasa, 19 Oktober 2010

CEREBRAL PALSY ATHETHOSIS

Cerebral Palsy jenis athethoid disebabkan oleh adanya lesi pada basal ganglia sehingga kemudian terjadi involuntary movement. Bagaimana mekanisme terjadinya involuntary movement sampai saat ini masih belum pasti, tetapi kemungkinan besar adalah akibat terbentuknya perintah gerak tersendiri dari basal ganglia tanpa adanya informasi inhibissi (biasanya dari korteks) yang memasuki basal ganglia.

Peranan basal ganglia dalam motor kontrol:
1.Mengontrol gerakan; mempertajam informasi antara area asosiasi dan area motorik pada korteks serebri.
2.- Mengatur besaran dari usaha motorik
- Membantu implementasi pada motorik planning
- Berperan dalam aktivitas bertujuan
3.Eksekutor dalam mengatur intensitas dari output korteks , memastikan integritas yang mulus antara gerakan terencana dengan postur.
4.Mongontrol gerakan automatik

Basal ganglia juga berperan untuk gerakan mata melalui lengkung okulomotor.
Korteks =>caudatus => globus palidus => substansia nigra => thalamus => frontal eye fields.
Dari sunstansia nigra menuju superior coliculus terjadi integrasi antara informasi sensori dan informasi visual.

Etiologi:
Level bilirubin tinggi
Prematuritas
Afiksia neonates
Bayi berat lahir rendah dengan hipoksia

Distribusi: Biasanya quadriplegia, hemiplegia (jarang)




Tampilan Umum:
1.Tonus postural abnormal
Fluktuatif karena adanya berbagai involuntary movement yang akan makin jelas saat melakukan aktivitas bertujuan ataupun dengan adantya stimulasi
- Mobile spasm, writing movement, athethoid dance
- Localized contraction: grimacing, distal didital movement, kadang tampak seperti kedutan
- Intermittent tonic spasm; tonus sangat mudah berubah dengan pola yang tetap tetapi tanpa timing yang pasti. Biasanya terpengaruh oleh posisi kepala . Anak kadangkala terfiksasi dalam posisi yang ekstrim. Sapasm dapat meliputi seluruh tubuh atau sebagian saja misalnya di hip saja.
2.Karena tonus fluktuatif maka tidak dapat mempertahankan kontrol postur melawan gravitasi
3.Tidak ada ataupun kurangnya grading movement untuk postur atau gerakan volunter.
4.Postural pattern: sangat asimetri, poor head and trunk control, cenderung bergerak dalam total pattern , dapat melakukan gerakan diluar fase distonik , tetapi tidak cukup terkontrol.
5.Kontrol postur: Equilibrium reaction dan righting reaction tidak ada atau sangat kurang .
6.Kontraktur dan deformitas dapat terjadi karena kurangnya ko-kontraksi dan sangat asimetri.

Jenis-jenis Athethosis:
1.Pure Athethosis :
- Tonus postural : low – near normal
- Gerakan involunter terutama di bagian distal
2.Choreoathethosis:
- Tonus postural : sedikit dibawah normal – sedikit diatas normal
- Gerakan involunte dapat terjadi di proksimal dan distal, tetapi lebih menonjol dibagian proksimal.
3.Athethosis with imntermittent tonic spassm:
- Tonus postural : hypo-hipertone
- Involuntary movement : dibagian proksimal terjadi dystonic spasm
Di distal : typical writhing atau gerakan involunter lainnya
4.Athethosis with spasticity:
- Tonus postural : hyper – normal
- Involuntary movement lebih banyak di distal


PROBLEM PADA ATHETHOSIS :

Tonus fluktuatif
Gerakan involunter
Emosi tidak stabil
bergerak dalam total pattern
Kontrol trunk dan kepala buruk
Orientasi midline buruk
Masalah tambahan :
Visual, control oromotor, bernafas, bicara, komunikasi, fungsi tangan, koordinasi mata dan tangan.

PRINSIP TERAPI:
1.Pertama kali adalah menenangkan anak (calm down) => memberikan stabilitas fisik dan psikologis
2.Head stability and midline orientation
3.Grading and dissociated movement => gerakan dalam kisaran kecil dan lambat
4.Berikan stabilisasi dengan arm support dan hand grasping
5.Berikan stabilitas pada satu bagian tubuh bersamaan dengan mobolitas pada bagian tubuh lainnya
6.Kurangi gerakan involunter (dengan adanya stabilisasi)
7.Subkorteks: head righting dan body righting reaction: koneksi antara kepala dan trunk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar